Bumi Syam adalah
negeri yang diberkahi Allah. Syam secara historis merupakan wilayah kesatuan
yang meliputi Lebanon, Palestina, Yordania, dan Suriah. Negeri ini dan
penduduknya memiliki keutamaan. Orang-orang terbaik pada akhir zaman tinggal di
Syam. Allah telah memberikan jaminan kepada Rasulullah Saw untuk menjaga negeri
Syam dan penduduknya. Itulah sebabnya, kenapa kita harus peduli dengan negeri
Syam?
Syam
dalam catatan sejarah, merupakan tempat tujuan para saudagar untuk berniaga.
Termasuk Rasulullah Saw pernah berniaga ke Syam. Kebiasaan orang terdahulu,
ketika musim panas mereka pergi ke Syam, dan ketika musim dingin mereka
berkunjung ke Yaman.
“Yang
tak boleh dilupakan adalah, Masjidil Aqsha yang ketika itu berada di negeri
Syam, tepatnya di Palestina, atau Al Quds. Disinilah Rasululullah mi’raj ke
Sidratul Muntaha untuk menerima perintah shalat lima kali semalam,” ujar Ketua Komite
Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA), Ustadz Ferry Nur, S.Si.
Sebelum
kolonialisme penjajahan yang menghancurkan khilafah Islam, Syam menjadi Pusat
Pemerintahan Islam. Karena penjajahan lah, negeri Islam dipangkas, dikotakkan
menurut kepentingan masing-masing. “Syam adalah tempat bersejarah, tempat orang
terdahulu melakukan aktivitas dakwah dan jihad. Itulah sebabnya, kenapa umat
Islam harus peduli peduli pada Suriah atau Syam, negeri yang diberkahi Allah
dan didoakan oleh Rasulullah Saw,” tukas Ustadz Ferry Nur.
Ketika
itu Rasullah berdoa, “Ya Allah berkahilah kami di negeri Syam kami dan negeri
Yaman kami.” Para sahabat berkata, “Juga untuk negeri Najd kami.” Beliau
mengulangi doa itu kali kedua, kemudian para sahabat berkata lagi, “Juga untuk
negeri Najd kami.” Beliau bersabda, “Disanalah akan terjadi bencana dan fitnah,
sedangkan disana pula akan muncul tanduk setan.” (HR. Bukhari).
Banyak
hadits yang menjelaskan, bumi Syam adalah bumi yang diberkahi, bumi ribath
sejak pembukaan Islam hingga hari kiamat. Syam juga merupakan tempat dan pokok
iman, juga adalah tempat pertolongan dan penjagaan Allah.
Peduli Syam
Sejak
revolusi Suriah meletus pada tahun 2011, Suriah menjadi sorotan dunia. Kini
krisis Suriah telah memasuki tahun kelima, namun kepedulian kaum muslimin
terhadap Suriah masih sangat kurang. Sesungguhnya, derita muslim Suriah adalah
derita kita. Apa yang terjadi di Suriah adalah tragedi kemanusiaan yang telah
sampai pada titik nadir.
Negeri
Syam itu tercabik-cabik, diobrak-abrik rezim Bashar Assad, Rusia, Amerika
Serikat dan sekutunya dengan beringasnya. Tapi percayalah, pertolongan Allah
pasti datang.
Dalam
sebuah hadits sahih, Rasullah saw bersabda: “Bila
penduduk Syam telah rusak, maka tidak ada kebaikan bagi kalian (kaum
Muslimin).” Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr dan
Abu Darda, Nabi saw bersabda: “Ketika aku
sedang tidur, aku bermimpi melihat tiang-tiang Al-Kitab muncul dari bawah
bantalku. Aku pun memandanginya, dan ternyata itu adalah cahaya yang menerangi
dan bergerak ke Syam.”
Mimpi
tersebut adalah petunjuk bahwa kaum muslim akan berkumpul dan menyatu di Syam. Hal
ini dikuatkan oleh hadits lain yang juga diriwayatkan oleh Abu Darda: “…ketahuilah bahwa ketika terjadi banyak
fitnah, iman akan berada di Syam.”
Umat
Islam Syam adalah orang-orang beruntung. Betapa tidak, para malaikat membentangkan
sayap untuk negeri Syam. Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit ra, Rasulullah saw
bersabda: “Beruntunglah Syam (tiga kali).
Orang-orang berkata, ‘wahai Rasulullah, mengapa begitu? Beliau menjawab, ‘Para
malaikat Allah membentangkan sayap mereka bagi Syam.”
Diriwayatkan
dari Abdullah bin Umar ra, Rasulullah saw bersabda: “Api akan muncul dari arah
Hadramaut yang akan mengumpulkan manusia.” Kami bertanya, Apa yang akan baginda
perintahkan kepada kami?” Beliau menjawab, “Hendaklah kalian berada di Syam.”
(HR. At Tirmidzi)
Pada
akhir zaman nanti, akan ada tiga pasukan umat Islam, yakni: Pasukan di Yaman,
Irak, dan Suriah. Rasulullah merekomendasikan agar kaum muslimin memilih Suriah
sebagai prioritas.Diriwayatkan dari Abdullah bin Hawalah, ia berkata, Rasulullah
saw bersabda:
“Urusan ini akan
sampai pada kondisi kalian menjadi tentara-tentara yang terpisah-pisah; sebagai
pasukan di Syam, pasukan di Yaman, dan pasukan di Irak.” Aku berkata,
“Pilihkanlah (yang terbaik) untukku, wahai Rasulullah”. Beliau berkata, “Hendaknya
kalian menetap di Syam, karena sesungguhnya Syam adalah bumi Allah yang paling
terpilih. Allah memilih hamba-hamba pilihannya menuju ke sana. Ada pun jika
kalian menolak, hendaknya kalian menetap di Yaman, dan minumlah dari telaganya,
karena sesungguhnya Allah telah menjamin untukku negeri Syam dan penduduknya.”
Dari
Abu Umamah, Rasulullah bersabda, “Hari
Kiamat tidak akan terjadi sebelum penduduk Irak yang baik berpindah ke Syam,
sedangkan penduduk Syam yang buruk pindak ke Irak.”
|
Suriah sebelum perang |
Ustadz
Ferry
Nur,
S.Si berpesan, kaum muslimin dimana pun berada hendaknya mengambil bagian untuk
peduli terhadap penderitaan rakyat Suriah. Bukankah sebagai sesama mukmin itu
bersaudara. Maka tolong dan bantulah mereka. Setidaknya berdoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa seorang muslim kepada muslim lainnya mustajab di sisi Allah.
Rasulullah
saw bersabda: “Doa seorang msulim untuk
saudaranya yang tidak diketahui olehnya adalah mustajab. Di dekat kepalanya ada
malaikat yang ditugaskan untuk menjaganya. Setiap kali ia berdoa kebaikan untuk
saudaranya, maka malaikat yang ditugaskan ini menjawab ‘amiin, dan kamu
memperoleh seperti apa yang kamu doakan untuk saudaramu.” (HR. Muslim).
Tersentuh
kan kita ketika menyaksikan kematian yang mengerikan, kaum wanita yang dinodai
kehormatannya, anak-anak yang terbunuh, mereka terpisah dari keluarganya,
mengungsi untuk menyelamatkan diri, dan tinggal di tenda-tenda darurat. Saat
musim dingin tiba, mereka bertahan tanpa selimut tebal dan makanan yang cukup. Pedulikah
kita?
Ingatlah
pesan Rasulullah Saw: “Barangsiapa yang
tidak peduli dengan urusan umat Islam, dia bukanlah umat Muhammad Saw.”Saatnya,
kita peduli dengan Negeri Syam yang diberkahi, negeri yang pernah didoakan
Rasulullah Saw. (Desastian)