Jumat, 25 Desember 2015

NEGERI SYAM YANG DIBERKAHI



Bumi Syam adalah negeri yang diberkahi Allah. Syam secara historis merupakan wilayah kesatuan yang meliputi Lebanon, Palestina, Yordania, dan Suriah. Negeri ini dan penduduknya memiliki keutamaan. Orang-orang terbaik pada akhir zaman tinggal di Syam. Allah telah memberikan jaminan kepada Rasulullah Saw untuk menjaga negeri Syam dan penduduknya. Itulah sebabnya, kenapa kita harus peduli dengan negeri Syam?

      
Syam dalam catatan sejarah, merupakan tempat tujuan para saudagar untuk berniaga. Termasuk Rasulullah Saw pernah berniaga ke Syam. Kebiasaan orang terdahulu, ketika musim panas mereka pergi ke Syam, dan ketika musim dingin mereka berkunjung ke Yaman.

       “Yang tak boleh dilupakan adalah, Masjidil Aqsha yang ketika itu berada di negeri Syam, tepatnya di Palestina, atau Al Quds. Disinilah Rasululullah mi’raj ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah shalat lima kali semalam,” ujar Ketua Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA), Ustadz Ferry Nur, S.Si.

       Sebelum kolonialisme penjajahan yang menghancurkan khilafah Islam, Syam menjadi Pusat Pemerintahan Islam. Karena penjajahan lah, negeri Islam dipangkas, dikotakkan menurut kepentingan masing-masing. “Syam adalah tempat bersejarah, tempat orang terdahulu melakukan aktivitas dakwah dan jihad. Itulah sebabnya, kenapa umat Islam harus peduli peduli pada Suriah atau Syam, negeri yang diberkahi Allah dan didoakan oleh Rasulullah Saw,” tukas Ustadz Ferry Nur.

       Ketika itu Rasullah berdoa, “Ya Allah berkahilah kami di negeri Syam kami dan negeri Yaman kami.” Para sahabat berkata, “Juga untuk negeri Najd kami.” Beliau mengulangi doa itu kali kedua, kemudian para sahabat berkata lagi, “Juga untuk negeri Najd kami.” Beliau bersabda, “Disanalah akan terjadi bencana dan fitnah, sedangkan disana pula akan muncul tanduk setan.” (HR. Bukhari).

       Banyak hadits yang menjelaskan, bumi Syam adalah bumi yang diberkahi, bumi ribath sejak pembukaan Islam hingga hari kiamat. Syam juga merupakan tempat dan pokok iman, juga adalah tempat pertolongan dan penjagaan Allah. 

Peduli Syam
       Sejak revolusi Suriah meletus pada tahun 2011, Suriah menjadi sorotan dunia. Kini krisis Suriah telah memasuki tahun kelima, namun kepedulian kaum muslimin terhadap Suriah masih sangat kurang. Sesungguhnya, derita muslim Suriah adalah derita kita. Apa yang terjadi di Suriah adalah tragedi kemanusiaan yang telah sampai pada titik nadir.

      
Negeri Syam itu tercabik-cabik, diobrak-abrik rezim Bashar Assad, Rusia, Amerika Serikat dan sekutunya dengan beringasnya. Tapi percayalah, pertolongan Allah pasti datang.

       Dalam sebuah hadits sahih, Rasullah saw bersabda: “Bila penduduk Syam telah rusak, maka tidak ada kebaikan bagi kalian (kaum Muslimin).” Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr dan Abu Darda, Nabi saw bersabda: “Ketika aku sedang tidur, aku bermimpi melihat tiang-tiang Al-Kitab muncul dari bawah bantalku. Aku pun memandanginya, dan ternyata itu adalah cahaya yang menerangi dan bergerak ke Syam.”

       Mimpi tersebut adalah petunjuk bahwa kaum muslim akan berkumpul dan menyatu di Syam. Hal ini dikuatkan oleh hadits lain yang juga diriwayatkan oleh Abu Darda: “…ketahuilah bahwa ketika terjadi banyak fitnah, iman akan berada di Syam.”

       Umat Islam Syam adalah orang-orang beruntung. Betapa tidak, para malaikat membentangkan sayap untuk negeri Syam. Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit ra, Rasulullah saw bersabda: “Beruntunglah Syam (tiga kali). Orang-orang berkata, ‘wahai Rasulullah, mengapa begitu? Beliau menjawab, ‘Para malaikat Allah membentangkan sayap mereka bagi Syam.”

       Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra, Rasulullah saw bersabda: “Api akan muncul dari arah Hadramaut yang akan mengumpulkan manusia.” Kami bertanya, Apa yang akan baginda perintahkan kepada kami?” Beliau menjawab, “Hendaklah kalian berada di Syam.” (HR. At Tirmidzi)

       Pada akhir zaman nanti, akan ada tiga pasukan umat Islam, yakni: Pasukan di Yaman, Irak, dan Suriah. Rasulullah merekomendasikan agar kaum muslimin memilih Suriah sebagai prioritas.Diriwayatkan dari Abdullah bin Hawalah, ia berkata, Rasulullah saw bersabda:

       “Urusan ini akan sampai pada kondisi kalian menjadi tentara-tentara yang terpisah-pisah; sebagai pasukan di Syam, pasukan di Yaman, dan pasukan di Irak.” Aku berkata, “Pilihkanlah (yang terbaik) untukku, wahai Rasulullah”. Beliau berkata, “Hendaknya kalian menetap di Syam, karena sesungguhnya Syam adalah bumi Allah yang paling terpilih. Allah memilih hamba-hamba pilihannya menuju ke sana. Ada pun jika kalian menolak, hendaknya kalian menetap di Yaman, dan minumlah dari telaganya, karena sesungguhnya Allah telah menjamin untukku negeri Syam dan penduduknya.”

       Dari Abu Umamah, Rasulullah bersabda, “Hari Kiamat tidak akan terjadi sebelum penduduk Irak yang baik berpindah ke Syam, sedangkan penduduk Syam yang buruk pindak ke Irak.”

Suriah sebelum perang

       Ustadz Ferry Nur, S.Si berpesan, kaum muslimin dimana pun berada hendaknya mengambil bagian untuk peduli terhadap penderitaan rakyat Suriah. Bukankah sebagai sesama mukmin itu bersaudara. Maka tolong dan bantulah mereka. Setidaknya berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa seorang muslim kepada muslim lainnya mustajab di sisi Allah.

       Rasulullah saw bersabda: “Doa seorang msulim untuk saudaranya yang tidak diketahui olehnya adalah mustajab. Di dekat kepalanya ada malaikat yang ditugaskan untuk menjaganya. Setiap kali ia berdoa kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang ditugaskan ini menjawab ‘amiin, dan kamu memperoleh seperti apa yang kamu doakan untuk saudaramu.” (HR. Muslim).

       Tersentuh kan kita ketika menyaksikan kematian yang mengerikan, kaum wanita yang dinodai kehormatannya, anak-anak yang terbunuh, mereka terpisah dari keluarganya, mengungsi untuk menyelamatkan diri, dan tinggal di tenda-tenda darurat. Saat musim dingin tiba, mereka bertahan tanpa selimut tebal dan makanan yang cukup. Pedulikah kita?

       Ingatlah pesan Rasulullah Saw: “Barangsiapa yang tidak peduli dengan urusan umat Islam, dia bukanlah umat Muhammad Saw.”Saatnya, kita peduli dengan Negeri Syam yang diberkahi, negeri yang pernah didoakan Rasulullah Saw. (Desastian)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar