“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al
Qur’an, dan sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya.” (QS. Al Hijr: 9)
Allah lah yang menjaga di
dalam hati orang-orang yang menginginkan kebaikan dari Al-Quran, sehingga jika
ada satu huruf saja yang berubah dari Al-Quran, maka seorang anak kecil akan
berkata, “Engkau telah berdusta dan yang benar adalah demikian.”
Inilah bentuk penjagaan Al
Qur’an yang tetap lestari keasliannya. Kemuliannya tak terkontaminasi oleh
segala cela. Inilah skenario Allah Swt dalam menjaga Kitab Suci umat Islam
melalui para penghafal Al Qur’an.
Sejarah
mencatat, saat terjadi Perang Yamamah (11 Hijriyah), banyak para penghafal Al
Qur’an yang gugur di medan jihad. Hal inilah yang menjadi keresahan Umar bin Khaththab
ketika itu. Kekhawatirannya menguat, jika para penghafal Al Quran lainnya gugur
di medan perang yang berbeda. Sehingga, Al Qur’an punah bersama gugurnya
penghafal Al Qur’an.
Ketika menghadap
Khalifah Abu Bakar, Umar ra mengajukan usulan agar segera mengumpulkan dan
membukukan Al Qur’an. Usulan itu disambut baik Khalifah dengan membentuk komisi
pengumpul Al-Qur’an secepat mungkin. Mengingat,
pembukuan Al-Qur’an harus didasarkan pada hafalan dan naskah-naskah (manuskrip)
di beberapa catatan sahabat, lalu dibentuklah tim penyusun Al Qur’an yang
diketuai oleh Zaid bin Tsabit. Ia adalah sahabat Nabi Saw yang dikenal sebagai
pencatat wahyu, dan juga penghafal Al Qur’an.
Dimasa
Khalifah Utsman bin Affan, terjadi perselisihan yang tajam diantara sahabat
terkait perbedaan qira’ah (cara membaca Al Qur’an). Saat itu Utsman kembali mengumpulkan
para penghafal Al Qur’an untuk menyusun mushaf Al Qur’an untuk kedua kalinya,
hingga kaum muslimin kembali bersatu.
Ketahuilah,
Allah mengutus malaikat Jibril untuk memuraja’ah hafalan Nabi SAW, sekali dalam
setahun dan ditahun terakhir dari kehidupan beliau. Jibril mengoreksi hafalan Rasulullah
sebanyak dua kali. Meski menghafal Al Qur’an bukan merupakan kewajiban, namun
banyak hikmah dan keutamaan dari menghafal Al Qur’an.
Allah-lah
yang memudahkan manusia untuk menghafal Al Quran sebagaimana firman-Nya: “Dan
sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang
yang mengambil pelajaran?” (QS
al-Qamar: 17). Bukti Allah telah menepati janjinya dengan menyiapkan
suatu generasi yang tajam hafalannya, benar pemahamannya, dan sempurna
pengamalannya. Al Quran pun terjaga dan terpelihara. (Desastian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar