Kamis, 10 Maret 2016

Para Penjaga Al Qur’an



 “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an,  dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al Hijr: 9)

Allah lah yang menjaga di dalam hati orang-orang yang menginginkan kebaikan dari Al-Quran, sehingga jika ada satu huruf saja yang berubah dari Al-Quran, maka seorang anak kecil akan berkata, “Engkau telah berdusta dan yang benar adalah demikian.”

Inilah bentuk penjagaan Al Qur’an yang tetap lestari keasliannya. Kemuliannya tak terkontaminasi oleh segala cela. Inilah skenario Allah Swt dalam menjaga Kitab Suci umat Islam melalui para penghafal Al Qur’an. 

Sejarah mencatat, saat terjadi Perang Yamamah (11 Hijriyah), banyak para penghafal Al Qur’an yang gugur di medan jihad. Hal inilah yang menjadi keresahan Umar bin Khaththab ketika itu. Kekhawatirannya menguat, jika para penghafal Al Quran lainnya gugur di medan perang yang berbeda. Sehingga, Al Qur’an punah bersama gugurnya penghafal Al Qur’an. 

Ketika menghadap Khalifah Abu Bakar, Umar ra mengajukan usulan agar segera mengumpulkan dan membukukan Al Qur’an. Usulan itu disambut baik Khalifah dengan membentuk komisi pengumpul Al-Qur’an secepat mungkin.  Mengingat, pembukuan Al-Qur’an harus didasarkan pada hafalan dan naskah-naskah (manuskrip) di beberapa catatan sahabat, lalu dibentuklah tim penyusun Al Qur’an yang diketuai oleh Zaid bin Tsabit. Ia adalah sahabat Nabi Saw yang dikenal sebagai pencatat wahyu, dan juga penghafal Al Qur’an. 

Dimasa Khalifah Utsman bin Affan, terjadi perselisihan yang tajam diantara sahabat terkait perbedaan qira’ah (cara membaca Al Qur’an). Saat itu Utsman kembali mengumpulkan para penghafal Al Qur’an untuk menyusun mushaf Al Qur’an untuk kedua kalinya, hingga kaum muslimin kembali bersatu.

Ketahuilah, Allah mengutus malaikat Jibril untuk memuraja’ah hafalan Nabi SAW, sekali dalam setahun dan ditahun terakhir dari kehidupan beliau. Jibril mengoreksi hafalan Rasulullah sebanyak dua kali. Meski menghafal Al Qur’an bukan merupakan kewajiban, namun banyak hikmah dan keutamaan dari menghafal Al Qur’an.  

Allah-lah yang memudahkan manusia untuk menghafal Al Quran sebagaimana firman-Nya: “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS al-Qamar: 17). Bukti Allah telah menepati janjinya dengan menyiapkan suatu generasi yang tajam hafalannya, benar pemahamannya, dan sempurna pengamalannya. Al Quran pun terjaga dan terpelihara. (Desastian)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar